harpercollins.com |
Judul
: The Invasion
of the Tearling
Penulis
: Erika Johansen
Penerbit
: Mizan Fantasi
Jumlah
Halaman : 588
Tulisan di bawah ini mengandung
spoiler!
Mortmesne
bersiap menginvasi Tearling. Jika hal itu terjadi, Tearling sebagai negara
kecil yang miskin sudah bisa dipastikan akan kalah telak. Tetapi Kelsea tidak
akan membiarkan itu terjadi. Dia akan mencari cara untuk bisa mempertahankan
Tearling dari gempuran Mortmesne di waktu yang akan datang. Satu-satunya hal yang bisa dilakukan adalah
dengan mencari sekutu. Tetapi siapa? Cadare bersedia membantu dan menjadikan
Tearling sebagai sekutu dengan syarat Kelsea harus menjadi istri Raja Cadare
dan tahta Tearling harus berada di bawah kepemimpinan Raja Cadare. Tawaran
bantuan dari pria misterius dalam api sejenak menggoda Kelsea, akan tetapi disertai syarat yang kemungkinan mengandung
bahaya. Tawaran persekutuan dari Arvath juga pada akhirnya harus menemui jalan
buntu, bahkan pihak kerajaan dan Arvath tidak lagi menutup-nutupi kebencian
akan satu sama lain. Terlebih, setelah Bapa Tyler yang merupakan seorang
pendeta kerajaan berhasil mencuri mahkota ratu yang selama ini hilang dan
disembunyikan di Arvath oleh pihak gereja. Kebencian Arvath pada pihak kerajaan
semakin menjadi-jadi.
Kelsea
tidak menemukan satu pun jalan keluar. Dan Kelsea tidak hanya dihadapkan pada
masalah invasi Mortmesne. Kelsea seringkali mendapat penghilahatan dari masa
lalu, dan seiring berjalannya waktu penglihatan itu semakin sering terjadi
hingga dalam taraf mengkhawatirkan. Sedikit prajurit yang dimiliki Tearling
tidak mampu menahan laju pasukan Mortmesne yang jumlahnya berkali lipat lebih
banyak. Ditambah lagi Ratu Merah
memutuskan untuk berada langsung di garis depan, memastikan Tearling akan
hancur di bawah kakinya. Di tengah keputusasaan, Kelsea mengambil satu-satunya
pilihan yang tersisa, meminta bantuan si pria misterius dari api, Row Finn. Row
Finn memberitahu Kelsea bagaimana cara mengalahkan Ratu Merah, juga kenyataan
betapa Ratu Merah menginginkan kedua safir Tear untuk dirinya sendiri.
Ibukota
sudah jatuh, Kelsea hanya punya waktu sampai fajar untuk menyerah. Dan Kelsea
memutuskan tidak akan lari, dia akan menghadapi Ratu Merah. Bersama beberapa
pengawal terpilih, Kelsea memutuskan untuk keluar dari benteng dan masuk
langsung ke tengah barikade musuh. Tetapi Kelsea tidak ingin membahayakan
keselamatan orang-orang yang dia sayangi. Dia terpaksa mengkhianati para
pengawalnya agar bisa pergi seorang diri untuk menemui Ratu Merah. Di hadapan
Sang Ratu, Kelsea berhasil menerobos benak Sang Ratu dan berhasil mengetahui
jati dirinya yang sebenarnya. Alih-alih benci, Kelsea justru merasa iba dengan
sesosok wanita angkuh di depannya. Pada akhirnya Kelsea menawarkan kedua
safirnya yang berharga, ditukarkan dengan tiga tahun kedamaian Tearling.
Kesepakatan telah dibuat. Apakah Kelsea akan aman atau malah hidupnya akan
berakhir? Dan bagaimana nasib Tearling? Tidak ada yang tahu.
Komentar
Posting Komentar