Sinopsis Novel Shadow and Bone

 

Judul Buku                          : Shadow and Bone

Penulis                                 : Leigh Bardugo

Penerbit                              : Mizan Fantasi

Jumlah Halaman               : 352

 

Tulisan di bawah ini mengandung spoiler!

Alina Starkov dulunya adalah seorang gadis kecil yang tinggal di panti asuhan. Dia memiliki seorang sahabat bernama Mal Oretsev yang juga merupakan yatim piatu sama seperti dirinya di panti asuhan tersebut. Mereka berasal dari sebuah kota kecil di perbatasan utara yang selalu dilanda perang, yang menyebabkan keduanya menjadi yatim piatu di usia mereka yang masih sangat belia. Ketika memasuki usia dewasa, Alina bergabung dengan militer dalam resimen pembuat peta. Sama seperti banyak remaja lainnya yang harus mengikuti wajib militer, karena Ravka sedang dilanda perang. Sedangkan anak-anak yang memiliki kemampuan khusus seperti sihir akan dilatih dalam akademi khusus untuk mejadi seorang Grisha.

Suatu ketika, beberapa orang prajurit baru termasuk Alina dan Mal, dikirim dalam sebuah misi untuk menyeberangi Shadow Fold, sebuah lautan pasir yang tertutup kegelapan abadi. Tempat para Volcra, makhluk buta dan haus darah bersayap mirip manusia yang mengerikan mengintai mereka. Konon, Shadow Fold tercipta oleh keserakahan Heretik Hitam di masa lalu. Akibatnya, Ravka terbelah menjadi dua bagian, Ravka Barat dan Timur, di mana kondisi ini dimanfaatkan oleh negara-negara sekelilingnya untuk memerangi Ravka. Di tengah perjalanan, kapal pasir yang mereka tumpangi dikepung oleh segerombolan besar Volcra. Para prajurit penyerang dan Grisha yang berada di kapal sudah menggunakan seluruh kemampuan mereka. Mereka kalah telak, hanya tinggal menunggu nasib buruk menghampiri mereka semua. Mal terluka parah saat berusaha melindungi Alina. Nasib Alina sendiri sebenarnya tidak lebih baik juga. Di tengah keputusasaannya karena nyaris kehilangan Mal dan nyaris kehilangan nyawanya sendiri, Alina mengeluarkan kekuatan cahaya yang teramat dahsyat, yang mampu menyelamatkan mereka semua dari serangan para Volcra.

Tanpa disadari siapapun sebelumnya, Alina adalah seorang pemanggil matahari. Kemampuan yang teramat langka yang tidak pernah dimiliki seorangpun, yang bahkan Alina sendiri tidak pernah tahu dia memilikinya. Di hadapan Sang Kelam yang merupakan seorang Grisha terkuat dengan kemampuan sebagai pengendali kegelapan, sekali lagi Alina harus menunjukkan kemampuannya. Dengan kemampuan baru Alina, Sang Kelam memutuskan untuk mengirim Alina pergi ke Istana Kecil di Os Alta, tempat para Grisha dilatih mengendalikan kekuatan mereka. Alina dibawa pergi dengan paksa, bahkan tanpa bisa mengucapkan kata perpisahan pada Mal.

Di Istana Kecil, tempat para Grisha mendapatkan pelatihan mereka, Alina berjuang untuk membuktikan bahwa dirinya layak menjadi seorang Grisha. Alina bahkan mendapat pelatih pribadi bernama Baghra, seorang wanita tua yang aneh dan galak. Dan Sang Kelam selalu memberikannya perhatian khusus, dan perlahan Alina terjerat dalam pesonanya  yang memabukkan. Sang Kelam mampu menggantikan sosok Mal yang selalu Alina rindukan, terlebih Mal sepertinya sudah mulai melupakan Alina. Sang Kelam dan Alina seolah ditakdirkan bersama, kegelapan dan cahaya yang saling melengkapi. Bahkan Sang Kelam mengizinkan Alina memakai warna kefta dan simbolnya, sesuatu yang baru pertamakalinya terjadi dalam sejarah. Semua berjalan begitu indah, hingga kemudian Mal muncul begitu saja di Os Alta. Pertemuan yang harusnya membahagiakan menjadi pertengkaran untuk keduanya. Mal yang merupakan salah seorang pelacak terbaik, mejalankan misi khusus dari Sang Kelam  untuk memburu kawanan Rusa Morozova. Rusa Morozova merupakan binatang mitologi yang keberadaannya  masih diragukan. Berwarna seputih susu dengan tubuh yang sangat besar, dan keberadaannya sangat sulit ditemukan. Tetapi Sang Kelam bertekad mendapatkan binatang tersebut untuk Alina. Dengan tanduknya, Sang Kelam bermaksud menciptakan penguat gelombang untuk Alina. Penguat gelombang yang akan menjadikan kekuatan Alina tak terbatas, sehingga mereka berdua bisa menghancurkan Shadow Fold dan mengakhiri peperangan di Ravka.

Hanya saja pada akhirnya Alina harus mendapati kenyataan mengerikan. Semua kata-kata yang diucapkan Sang Kelam adalah dusta. Baghra, pelatih pribadinya yang telah melatihnya dengan sangat keras, bukanlah seorang wanita tua aneh biasa. Dia adalah ibu Sang Kelam, yang dengan kemampuan terbatas berusaha menyelamatkan Alina dan juga Ravka. Dari awal Sang Kelam telah memanipulasi Alina. Membuat Alina dengan mudah jatuh cinta padanya, dan  berusaha memanfaatkan kekuatan Alina untuk kepentingan pribadinya. Sang Kelam yang ternyata adalah Sang Heretik Hitam, yang di masa lalu telah menciptakan Shadow Fold dengan sengaja.

Setelah mengetahui semua itu, Alina berusaha kabur sejauh mungkin dari Os Alta, berusaha membuat jarak sejauh mungkin dari Sang Kelam. Seorang diri Alina memulai perjalanan yang sulit dan berbahaya hingga beberapa kali nyaris tertangkap. Mal yang mendengar berita pelarian Alina berhasil melacak persembunyiannya. Mal bertekad untuk membantu dan melindungi Alina, apapun taruhannya. Mereka bermaksud untuk pergi menyeberangi Shadow Fold, tetapi sebelum itu Mal berpendapat mereka harus menemukan Rusa Morozova sebelum Sang Kelam. Seperti yang pernah dikatakan Sang Kelam, Rusa Morozova ditakdirkan untuk menjadi milik Alina. Setelah pencarian yang panjang dan melelahkan, Alina dan Mal berhasil menemukan kawanan Rusa Morozova. Untuk mendapatkan penguat gelombang, Alina harus membunuh binatang tersebut dan mengambil tanduknya. Akan tetapi pada akhirnya Alina enggan melakukannya. Binatang yang indah itu tidak seharusnya disakiti.

Tanpa mereka ketahui sebelumnya, Sang Kelam dan pasukannya diam-diam mengikuti mereka berdua.  Sang Kelam berhasil mendapatkan rusa tersebut dan membunuhnya. Dia mengambil sepasang tanduk rusa tersebut dan memasangkannya dengan paksa ke leher Alina sebagai kalung, atau lebih tepatnya tali leher, yang membuat Alina tak ubahnya seorang budak. Kini Alina sepenuhnya berada dalam kekuasaan Sang Kelam. Sang Kelam bisa mengendalikan kekuatan dalam diri Alina sekehendaknya tanpa bisa Alina cegah. Alina kini tidak lebih dari Alat milik Sang Kelam. Tapi entah bagaimana Alina harus menemukan cara untuk bisa melindungi Mal. Dia harus menyelamakan Mal, atau Mal harus mati karena hukumannya sebagai pengkhianat sebagai upayanya untuk melindungi Alina. Dia juga harus menyelamatkan Ravka dari kehancuran, karena Alina yakin dengan kekuatannya dia bisa menyelamatkan negeranya.

---

Novel Shadow and Bone begitu kental dengan nuansa Rusia. Membaca novel ini seakan kita dibawa langsung ke bentang alam Rusia yang dingin namun memikat. Awalnya saya kira penulisnya, Leigh Bardugo, adalah orang Rusia. Ternyata bukan, saya tertipu karena namanya memang cukup unik. Kisahnya sendiri benar-benar memukau dan bikin jatuh cinta, jadi kalau cuma baca sekali aja rasanya nggak akan pernah cukup. Baru-baru ini juga Shadow and Bone diadaptasi menjadi serial televisi. Sebenarnya saya sudah cukup lama menantikan novel ini diadaptasi ke layar kaca atau layar lebar. Dan begitu tahu adaptasi novel ini akan segera diproduksi, saya cukup antusias. Yah, meskipun pada akhirnya hasilnya nggak sama dengan ekspektasi, tetap aja awalnya saya nggak sabar buat nonton.

Awal nonton serial ini saya cukup dibuat bingung. Karena fokus cerita terbagi menjadi dua, di Ravka Barat dan Ravka Timur. Tokoh-tokoh yang berada di Ravka Timur seperti Alina, Mal, the Darkling dan yang lainnya bisa saya kenali dengan mudah karena sesuai dengan karakter dalam novelnya. Sedangkan tokoh-tokoh yang berada di Ravka Barat ini bikin saya betanya-tanya, siapa mereka? Siapa itu Kaz, Inej, Nina dan Jasper? Apakah mereka tokoh tambahan biar serial TVnya lebih semarak? Atau karakter yang sebenarnya baru muncul di buku kedua atau ketiga? Maklum, saya kan baru baca buku pertamanya aja.  Ternyata, setelah saya baca sinopsis novel Leigh Bardugo lainnya, mereka ini adalah karakter dalam novel Six of Crows. Novel yang masih termasuk dalam serial Grishaverse tetapi bukan bagian dari trilogi Shadow and Bone. Jadi di serial TVnya ini, Shadow and Bone dan Six of Crows dilebur jadi satu menjadi sebuah cerita yang saling berkaitan.

Untuk para pemerannya sih yang menurut saya paling mendekati kemiripan dengan karakter novelnya cuman the Darkling yang diperankan olen Ben Barnes. Di sini dia tampil lebih maskulin dan dewasa, sangat berbeda dengan perannya sebagai Prince Caspian di film Narnia yang dulu membesarkan namanya, jadi saya sempat pangling. Dia mampu menampilkan karakter The Darkling yang menawan dan memikat, tapi diliputi aura gelap dan jahat di saat yang bersamaan. Season pertama dari serial Shadow and Bone terdiri dari delapan episode, dan kabarnya season kedua akan segera diproduksi.


(Sumber Gambar : mizanstore.com)


Komentar