Judul
: Talon
Penulis
: Julie Kagawa
Penerbit
: Mizan Fantasi
Jumlah
Halaman : 452
Tulisan di bawah ini mengandung
spoiler!
Talon
adalah sebuah organisasi rahasia yang melindungi keberlangsungan hidup para naga
dari ambang kepunahan. Dari masa ke masa jumlah naga semakin sedikit karena
banyaknya peperangan dan perburuan yang dilakukan manusia untuk memusnahkan
para naga. Karena itu para naga harus menjelma menjadi manusia agar bisa
berbaur dan menghindari perburuan. Talon melatih para naga muda mereka dalam serangkaian
pelatihan agar bisa bertahan hidup, salah satunya dengan mengirim para naga muda
tersebut untuk berasimilasi di tengah kehidupan manusia, yang sejatinya adalah
musuh para naga.
Selama
tiga bulan musim panas ketika mereka berusia enam belas tahun, mereka harus
menjalani ujian tersebut sebelum akhirnya mendapat posisi dalam berbagai faksi
sesuai dengan yang dipilihkan Talon untuk mereka. Dan seperti para naga muda
lainnya, Ember dan Dante Hill yang merupakan sepasang naga kembar harus
menjalani asimilasi mereka di Cressent Beach, sebuah kota pantai kecil yang
terletak di California Selatan. Di sana mereka mendapat banyak teman-teman baru
dan kehidupan musim panas yang menyenangkan layaknya remaja manusia remaja
sungguhan.
Tapi
itu bukan berarti kehidupan mereka berjalan tanpa hambatan. Di sisi lain,
sebuah orde pembantai naga bernama St. George selalu membayangi langkah Talon. Salah
satu agenda mereka adalah dengan melacak para naga muda yang berasimilasi dan
membunuh mereka selagi kekuatan mereka belum terlalu besar. Dan ketika berhasil
melacak keberadaan Ember, St. George berniat mengirim dua orang mata-mata untuk
mengungkap sosok asli Ember untuk kemudian membunuhnya. Maka dikirimlah dua
orang prajurit muda yang usianya tidak berbeda jauh dengan Ember. Tristan dan
Garret, dua orang prajurit terbaik yang sudah sangat berpengalaman dalam
memburu naga.
Untuk
mendekati target, mereka harus berbaur dan bergaul dengan para remaja sekitar.
Mereka harus membuktikan bahwa Ember benar-benar naga sebelum menghabisinya.
Karena itu Garret harus mendekati Ember, yang ternyata sama sekali bukan hal
yang sulit. Apalagi sejak awal sudah ada ketertarikan di antara keduanya.
Tujuan yang awalnya hanya untuk menjebak Ember berubah menjadi sesuatu yang
lain. Garret benar-benar jatuh cinta pada gadis buruannya. Ember menunjukkan
padanya apa arti hidup yang sesungguhnya, dan Ember menunjukkan perasaan yang
begitu tulus dan manusiawi layaknya manusia biasa alih-alih sebagai naga bengis
dan jahat. Garret bimbang antara melaksanakan tugasnya atau mengikuti
perasaannya.
Di
sisi lain, Ember dibuat semakin mempertanyakan tujuan dari organisasi yang
telah merawat dan melindunginya seumur hidup. Dia membenci pelatih dan walinya,
bahkan saudara kembarnya pun menjadi sosok yang berbeda. Apalagi setelah Ember
bertemu dengan Riley, seorang pemuda tampan berambut hitam misterius yang
ternyata adalah seorang naga pemberontak. Dalam wujud asliya, dia adalah seekor
naga biru kehitaman besar menakjubkan dengan nama Cobalt. Dia tahu harusnya dia
tidak dekat-dekat dengan naga pemberontak seperti Riley, tapi ada sesuatu dalam
diri pemuda tersebut yang menarik dan memikatnya.
Terlebih
setelah pemuda tersebut memberitahunya sebuah rahasia mengenai Talon. Rahasia
yang disimpan organisasi rapat-rapat dan membuat Ember semakin membenci Talon.
Pertemuan-pertemuannya dengan Riley makin mengungkapkan banyak rahasia yang
tidak diketahuinya. Dan puncaknya adalah ketika Ember telah berhasil
menyelesaikan pelatihannya dan dinyatakan harus bergabung dengan Viper, sebuah faksi
di mana dirinya harus menjadi seorang pembunuh elit bagi Talon. Ember tidak
ingin menjadi pembunuh mengerikan karena itu bertentangan dengan hati nuraninya.
Dia benar-benar tidak tahan lagi dan berniat bergabung dengan Riley sebagai
naga pemberontak.
Saat
Ember sedang bersama Riley, pasukan St. Goerge berhasil mengungkap tempat
persembunyian Riley dan mengepung mereka. Garret yang sebelumnya ragu bahwa
Ember adalah seekor naga kini melihat dengan mata kepalanya sendiri saat gadis
itu berubah wujud. Mereka berhasil lolos, dan Ember tidak punya banyak waktu
lagi untuk memutuskan kesetiaannya.
Dia
bimbang, dia tidak bisa pergi tanpa saudara kembarnya, Dante. Dan dia tidak
bisa pergi tanpa berpamitan pada Garret, pemuda yang telah membuatnya jatuh
cinta. Ember harus membuat keputusan
yang sangat sulit karena itu berkaitan dengan masa depannya. Di sisi lain,
Garret juga bimbang antara melaksanakan tugasnya sebagai prajurit St. George dengan
cara membunuh Ember atau membiarkan gadis tersebut tetap hidup. Jika dia tidak
melaksanakan tugasnya, maka dia akan dianggap berkhianat. Tapi sanggupkah dia
menodongkan pistol ke kepala gadis yang dicintainya? Gadis yang begitu penuh
dengan keceriaan dan energi kehidupan yang telah mengajarkannya surfing,
berdansa, dan membuatnya merasakan kehidupan sebagai pemuda normal meski hanya
sesaat?
Komentar
Posting Komentar